TREND

My Blog

Latest blog


Google merupakan salah satu mesin pencari yang paling banyak digunakan pengguna internet dalam mencari beragam informasi. Melalui situs resminya Google, topik yang paling banyak dicari orang Indonesia sepanjang tahun 2016 dihitung berdasarkan kata kunci yang digunakan.



Berikut adalah Topik yang Paling Banyak Dicari Orang Indonesia di Google Sepanjang Tahun 2016 berdasarkan berbagai macam kategori:


Penelusuran Terpopuler

  1. Pokémon GO
  2. Gerhana Matahari
  3. Timnas Indonesia
  4. Gempa Aceh
  5. Donald Trump
  6. Mukidi
  7. Demo 4 November
  8. Rio Haryanto
  9. Jessica Kumala Wongso
  10. Joey Alexander



Kategori Tokoh

  1. Ahok
  2. Sri Mulyani
  3. Buni Yani
  4. Wayan Mirna Salihin
  5. Nusron Wahid
  6. Agus Yudhoyono
  7. Tito Karnavian
  8. Fahri Hamzah
  9. Irman Gusman
  10. Arcandra Tahar



Peristiwa Nasional

  1. Bom Sarinah
  2. Gafatar
  3. Kasus Dimas Kanjeng
  4. Harga Rokok
  5. Kasus Yuyun
  6. Kasus Gatot Brajamusti
  7. Teman Ahok
  8. Penyergapan Santoso
  9. Reshuffle Kabinet
  10. Tax Amnesty



Selebriti



Atlet




Peristiwa Olahraga



Kepergian Tokoh

  1. Mike Mohede
  2. Budi Anduk
  3. Irena Justine
  4. Muhammad Ali
  5. Hendrik Ceper
  6. Christina Grimmie
  7. David Bowie
  8. Alan Rickman
  9. Prince
  10. Anton Yelchin


Lagu

  1. Dia - Anji
  2. Kesempurnaan Cinta - Rizky Febian
  3. Closer - The Chainsmokers ft. Halsey
  4. One Call Away - Charlie Puth
  5. We Don't Talk Anymore - Charlie Puth feat. Selena Gomez
  6. Monster - EXO
  7. Pamit - Tulus
  8. Percayalah - Afgan & Raisa
  9. Don't Let Me Down - The Chainsmokers ft. Daya
  10. Sebuah Rasa - Agnez Mo


Film

  1. The Conjuring 2
  2. Deadpool
  3. Now You See Me 2
  4. Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1
  5. Train to Busan
  6. Batman v Superman: Dawn of Justice
  7. AADC 2
  8. London Love Story
  9. Finding Dory
  10. Suicide Squad


Meme

  1. Meme Valak
  2. Meme Dimas Kanjeng
  3. Meme Mukidi
  4. Meme Mario Teguh
  5. Meme Dear Mantan
  6. Meme Sonya Depari
  7. Meme AADC
  8. Meme PPAP
  9. Meme Ekspektasi vs Realita
  10. Meme Leonardo DiCaprio


Bagaimana Cara

  1. Cara Shalat Gerhana
  2. Cara Bikin Jeans Belel
  3. Cara Membuat Slime
  4. Cara Move On
  5. Cara Memutihkan Badan
  6. Cara Menghilangkan Jerawat
  7. Cara Membuat Squishy
  8. Cara Menghilangkan Komedo
  9. Cara Membuat Donat
  10. Cara Mengecilkan Perut


Resep

  1. Cake Tape
  2. Jasuke (Jagung Susu Keju)
  3. Kue Kembang Goyang
  4. Kue Putri Mandi
  5. Martabak Mini
  6. Ogura Cake
  7. Mango Sticky Rice
  8. Klepon Ketan
  9. Sate Taichan
  10. Granola Bar


Dekat Sini

  1. Salon Dekat Sini
  2. Toko Bunga Dekat Sini
  3. Hotel Bintang 5 Dekat Sini
  4. Pom Bensin Dekat Sini
  5. Toko Action Figure Dekat Sini
  6. Taman Dekat Sini
  7. Dessert Dekat Sini
  8. Masjid Dekat Sini
  9. Restoran Halal Dekat Sini
  10. Restoran yang Masih Buka Dekat Sini


Teknologi (Game, Aplikasi, Gadget)

  1. Samsung Z2
  2. LINE WEBTOON
  3. JOOX Music
  4. OPPO F1
  5. ROBLOX
  6. Netflix
  7. Xiaomi Redmi 3
  8. Smule
  9. iPhone SE
  10. Vivo V5


Otomotif

  1. Honda Brio
  2. Daihatsu Sigra
  3. Toyota Calya
  4. Toyota Sienta
  5. Honda HR-V
  6. Kia Picanto
  7. Nissan Evalia
  8. Datsun Go+
  9. Nissan Juke
  10. Daihatsu Luxio

Demikian hasil perhitungan Google Trends Indonesia tentang topik yang paling banyak dicari pengguna internet Indonesia sepanjang tahun 2016.

Informasi ini dapat digunakan sebagai analisis informasi bagi pembuat konten dalam memahami tren pengguna internet di Indonesia.

Be Smart, Be Wish

Sony Swangga

Praktisi Humas dan Kampanye Digital


Ketika suatu topik sedang tren di media sosial biasanya diawali dengan konten yang dapat menyita perhatian banyak orang.

Dan ketika konten tersebut menjadi viral di salah satu jaringan media sosial, maka semakin besar kemungkinan konten tersebut juga menyebar di media sosial lainnya, bahkan masuk di berbagai media massa.

Melihat begitu besarnya jangkauan yang dihasilkan dengan adanya konten yang menjadi viral, maka tak sedikit penggiat mediat sosial ingin menjadikan kontennya menjadi viral.

Terutama mereka yang dengan konsep "Content is a King" berlomba-lomba menciptakan konten viral demi meningkatkan popularitasnya.



Siapapun dapat terkenal apabila konten yang dibuatnya telah menjadi viral.

Bahkan ketika akun yang tidak populer sekalipun dapat menjadi populer ketika konten yang dibuatnya menjadi viral. Namun yang menjadi pertanyaan adalah:


Seberapa viral konten viral?

Jika berbicara soal konten viral, tentunya kita akan bicara tentang seberapa besar konten tersebut dapat menarik perhatian audiens.

Mulai dari skala kecil seperti viral yang hanya di satu kelompok atau komunitas saja, atau viral yang benar-benar viral di berbagai segmen dan demografi audiens.

Berdasarkan Jangkauan Audiens

Konten dapat menjadi viral ketika dinilai dari segi kekuatan konten yang dapat memberikan kesan mendalam kepada audiensnya. Konten yang kuat memiliki kesamaan pamahaman antara pembuat konten dengan audiensnya, sehingga dapat dengan mudah menyebar ke banyak orang. Namun akan semakin menghilang kekuatannya ketika semakin jauh tersebar.


Berdasarkan Pemahaman Audiens Terhadap Konten


Kekuatan Multimedia


Jadi, seberapa viral konten viral? Semua tergantung tentang pemahaman audiens.

Mulai dari mereka yang sangat memahami tentang konten karena adanya hubungan kedekatan dengan si pembuat atau penyebar konten, hingga audiens yang sekedar ikut-ikutan menjadi bagian dalam proses viralnya suatu konten, hingga bentuk penyebarannya.

Namun jika audiens yang menjadi target penyebarannya tidak memahami, tidak tertarik atau bahkan tidak peduli dengan konten tersebut, maka saat itu pula penyebaran konten akan terhenti.

Seberapa lama konten viral dapat bertahan?

Kita sering menjadi bagian dari konten viral di media sosial, namun berapa lama perhatian kita tertuju pada konten viral tersebut? Sama artinya dengan audiens yang menjadi target penyebarannya tidak memahami atau bahkan tidak peduli dengan konten tersebut, maka saat itu pula penyebaran konten akan terhenti.

Konten Viral juga dapat berhenti apabila para audiensnya sudah tidak peduli lagi dengan konten tersebut. Beberapa diantaranya seperti karena rasa bosan, atau karena adanya konten viral lainnya.

Contoh viral yang 'hilang' begitu saja:


Game Pokemon Go yang dibuat selama bertahun-tahun dengan sangat "sempurna" dan menjadi viral di seluruh dunia, terlupakan begitu saja setelah beberapa bulan.

Apakah konten viral dapat berpengaruh pada konten lainnya?

Banyak pembuat konten mampu menjadikan kontennya viral. Namun sayangnya mereka tidak berhasil menjadikan viral pada konten yang dibuat berikutnya.

Hal ini dinilai wajar bila kebanyakan konten yang menjadi viral hanya memiliki kesan unik bagi audiensnya, namun tidak memiliki kesan yang mendalam pada konten lainnya.

Si pembuat konten viral seringkali tidak menyadari bahwa kontennya akan menjadi viral, sehingga tidak memiliki rencana untuk menjadikan viral pada pembuatan konten berikutnya.

Ada pula yang berusaha keras membuat kontennya menjadi viral dengan berusaha memahami audiensnya, namun tidak juga terjadi viral pada kontennya.


Viral Terjadi Secara Alami

Banyak yang berpendapat bahwa segala sesuatu yang menjadi viral terjadi karena "ketidaksengajaan", atau dengan kata lain tidak dapat diprediksi.

Bahkan kita akan sulit mengetahui apakah kita menjadi bagian dari audiens pertama sebelum konten menjadi viral.

Selain itu, ada pula yang membuat kesimpulan atau bahkan tentang cara membuat konten menjadi viral.

Melakukan berbagai macam 'trik' seperti menghabiskan biaya demi meningkatkan jangkauan audiens menjadi lebih besar lagi.

Beberapa diantaranya adalah dengan memasang iklan di media sosial, membayar buzzer, menggunakan banyak akun dan membahas konten yang sama, hingga menggunakan jasa trending topik dan lain sebagainya.

Baca juga:
Fenomena Bisnis Trending Topic di Twitter

Contohnya tentang segala sesuatu yang sedang tren di twitter. Penggunaan jasa trending topik bukan hal yang baru lagi.

Butuh ratusan atau ribuan tweet agar dapat masuk dalam daftar trending topik.

Penyedia jasa menyiapkan berbagai keperluan yang dibutuhkan, seperti salah satunya dengan menggunakan banyak akun yang hanya dijalankan beberapa orang saja.

Seperti jika kita ketahui saat ini, kebanyakan dari akun tersebut merupakan BOT, atau akun yang tidak memiliki profil sebenarnya seperti pada akun pada umunya.

Akun-akun tersebut bertugas menjadikan viral tentang topik atau konten di media sosial dengan cara penggiringan opini kepada audiensnya bahwa, "topik xxx sedang tren di twitter. Banyak yang membicarakan topik itu".

Baca juga:
Kebohongan Kampanye Politik di Social Media

Sayangnya, menciptakan tren tidak semudah yang kita bayangkan dan rencanakan.

Bahkan artis terkenal yang memiliki banyak fans juga tidak semudah itu membuat kontennya menjadi viral meskipun di kalangan fansnya sendiri.

Ups, viral dengan dampak seperti yang diharapkan oleh si pembuat konten maksudnya.

Namun berbeda jika publik figur melakukan hal aneh seperti berlari keliling kota tanpa pakaian, tentunya peluang menjadi viral akan besar.


Bad News is Good News atau Unik dan Disukai?

Masih banyak orang yang tanpa sadar menyukai berbagai informasi yang bersifat atau berdampak buruk bagi atau tentang mereka dan orang lain.

Berita buruk akan lebih mudah diingat dan menyebar dengan cepat. Selain itu, berita buruk dapat turut serta mempengaruhi audiens lebih cepat dan mudah dalam memberikan responnya.

Selain itu, dampak berita buruk juga dapat bertahan dalam ingatan audiens lebih lama.

Sedangkan segala sesuatu yang unik dan disukai memiliki makna yang lebih positif. Meskipun dapat dengan cepat merangsang audiens untuk memberikan responnya, sayangnya konten yang unik dan disukai kurang dapat bertahan lama dalam ingatan audiensnya.

Bahkan ketika audiens mendapat kesan yang mendalam tentang konten tersebut, peluang untuk menjadikannya ingin menyebarluaskan konten tersebut tidaklah besar.

Hal ini karena rata-rata respon yang diberikan audiens terhadap konten yang unik dan disukai kebanyakan tidak lebih dari hanya memuaskan rasa penasaran bagi para audiensnya.


Viral adalah Bagian dari Fenomena

Dianggap fenomena karena viral sendiri tidak dapat diprediksi dan dan dibuat secara disengaja, bahkan ketika pembuat dan penyebar kontennya sudah dengan rencana sempurna sekalipun.

Selain itu, viral juga dipengaruhi dengan perilaku audiensnya, serta peristiwa yang sedang terjadi.


Kita tidak akan pernah dapat memprediksi konten apa yang akan menjadi viral, kapan suatu konten akan menjadi viral, dan kapan akan berhenti menjadi viral.

Di tengah banyaknya konten yang menjadi viral di media sosial, semuanya memiliki respon yang berbeda-beda bagi tiap audiensnya.

Namun seperti apapun respon audiens terhadap konten yang viral sebaiknya memiliki dampak positif bagi setiap audiensnya, atau setidaknya dapat menghibur audiensnya.


So..

Be Smart, Be Wish



Sony Swangga

Praktisi Humas dan Kampanye Digital

Kebanyakan pebisnis pemula seringkali terbentur dengan berbagai hambatan besar pada awalnya.

Beberapa diantaranya seperti sulit dan tingginya biaya pendirian badan usaha, modal yang terbatas, sulit dan tingginya harga jual ataupun sewa tempat usaha, minimnya relasi dengan klien, keterbatasan pengalaman dan informasi, dan masih banyak lagi yang lainnya.


Pentingnya Kerja Sama Bisnis untuk Pebisnis Pemula


Beberapa alasan dan keuntungan dengan adanya kerja sama bisnis

Badan Usaha

Ternyata masih banyak pelaku usaha yang tidak memiliki badan usaha. Ketika bisnis yang dijalankan mulai sukses dengan transaksi yang cukup besar, atau ketika ingin mengikuti tender resmi, atau ketika ingin meningkatkan brand awareness, sayangnya mereka tidak memiliki badan usaha demi melegalkan segala kegiatan usahanya.

Namun berkat adanya kerja sama bisnis, kita dapat bertemu dengan pengusaha lain yang berada pada kondisi yang sebaliknya.

Maka tidak menutup kemungkinan para pebisnis tanpa badan usaha dapat bekerja sama dengan para pemilik badan usaha tanpa bisnis.

Tempat Usaha

Masalah yang hampir sama dengan pentingnya badan usaha. Sangat banyak pebisnis handal menjadi raja di dunia digital, namun hanya sebagai gelandangan tanpa rumah di dunia nyata.

Begitupun sebaliknya. Sangat banyak pebisnis yang memiliki tempat usaha yang super mewah dengan lokasi strategis, namun buta dengan teknologi di tengah pesatnya era digital.

Dengan adanya kerja sama bisnis, kedua pebisnis yang sama-sama memiliki kekurangan dan kelebihan ini bisa menghasilkan kerja sama yang saling menguntungkan.

Investasi

Ada banyak pebisnis dengan prospek yang begitu cerah membutuhkan modal cukup banyak yang bukan pinjaman.

Di lain sisi, banyak pula pemilik modal yang tidak ahli dalam berbisnis, namun dengan sikap optimis dan ingin berinvestasi kepada pemilik usaha dengan prospek bisnis yang baik.

Yup, maka tidak perlu diragukan apa yang terjadi selanjutnya lagi bila kedua sisi ini saling bertemu.

Relasi Bisnis

Ada banyak pebisnis pemula dengan relasi yang sangat sedikit. Padahal setiap pebisnis membutuhkan relasi seluas-luasnya demi menjalankan dan mengembangkan bisnis.

Minimal, hubungan antara pemilik usaha, produsen, penjual, distributor, dan pembeli sudah dimiliki setiap pebisnis. Namun masih banyak lagi elemen-elemen yang diperlukan oleh pebisnis pemula sehingga mereka membutuhkan pebisnis lainnya.

Dengan adanya kerja sama bisnis, maka setiap pebisnis yang memiliki keahlian dan bidangnya masing-masing bisa saling bekerja sama.

Di mana tempat untuk kerja sama bisnis?

Meskipun pada artikel sebelumnya telah dibahas tentang pentingnya modal bisnis di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) serta cara mendapatkan modal bisnis, namun berbisnis tidak hanya membutuhkan modal yang cukup.

Kita memerlukan komunitas bisnis yang mampu membantu menyelesaikan berbagai persoalan kita dari berbagai sudut pandang.

Konsep komunitas dapat membawa setiap pelaku bisnis berada dalam satu ruang lingkup bisnis dengan hubungan kerja sama yang saling membutuhkan, saling membantu, saling berbagi, dan saling memberi.

Namun tidak semua komunitas memiliki kerja sama bisnis yang dengan secara bebas dapat dilakukan setiap anggotanya.


Masih banyak pula komunitas bisnis yang dalam setiap kegiatannya memiliki keterbatasan yang dibuat oleh pemilik ketua atau pemilik komunitasnya.

Belum lagi, komunitas tersebut biasanya hanya dikelola untuk kepentingan pemilik komunitasnya, seperti bertujuan mengumpulkan banyak orang sebagai target pasarnya pribadi.

Sehingga setiap anggota komunitas tidak dapat bergerak bebas, terutama jika bisnisnya bergerak di bidang yang sama dengan pemilik komunitasnya.

Mengantisipasi hal tersebut, smartbisnis.co.id yang sebagai komunitas bisnis memberikan keleluasaan terhadap para anggota komunitasnya untuk dapat saling terhubung tidak hanya sebatas kerja sama antar anggota.


Meskipun demikian, keterbatasan terhadap kerja sama yang dilarang oleh hukum yang berlaku juga wajib dipatuhi agar tidak terjadi penipuan hingga perselisihan dalam komunitasnya.

Jadi jangan khawatir apabila sebagai pebisnis pemula membutuhkan hubungan kerja sama bisnis dengan puluhan ribu pelaku bisnis dari berbagai bidang, cukup mendaftar dengan GRATIS melalui smartbisnis.co.id.


Ditulis oleh:
Sony Swangga
Praktisi Humas, Social Media dan Pemasaran Digital


Facebook merupakan salah satu media sosial popular kategori social network yang saat ini penggunanya terus meningkat. Selain sebagai menjalin hubungan pertemanan di dunia maya, facebook juga dapat digunakan sebagai wadah popularitas seorang publik figur, membuat dan membangun komunitas, hingga berbisnis dengan menggunakan fitur fanpage dalam facebook.

Baca juga:

Mulai dari artis, olahragawan, hingga tokoh politik kini telah memiliki fanpage demi membina hubungan dengan banyak pengguna facebook yang "mengidolakannya". Lalu siapa saja publik figur dengan fanpage terbaik?

Catatan penting:
  1. Artikel ini tidak memiliki kepentingan apapun termasuk mengiklankan fanpage tertentu.
  2. Hasil yang ditampilkan berasal dari situs sosial media monitoring and analisis www.fanpagekarma.com (Fanpage Karma) asal Berlin, Jerman.
  3. Segala hasil yang ditampilkan bukan ditentukan berdasarkan survey maupun observasi yang dilakukan individu maupun instansi, melainkan berasal dari metriks analisis dari Application Programming Interface (API) yang dimiliki oleh Fanpage Karma.
Berikut adalah 20 Publik Figur dengan Fanpage Terbaik di Indonesia versi Fanpage karma:

20 Fanpage Figur dengan Fans Terbanyak

Fans merupakan bagian penting bagi fanpage itu sendiri. Contohnya jika kita menyukai suatu fanpage dan melakukan klik pada tombol Like, maka kita sudah menjadi fans dari fanpage tersebut. Berikut adalah 20 fanpage publik figur dengan fans terbanyak asal Indonesia:

20 Fanpage figur dengan fans terbanyak

Jika kita melihat 20 Fanpage figur dengan fans terbanyak, kita dapat melihat bahwa 5 urutan teratas dimiliki oleh pemain sepak bola Christiano Ronaldo hingga Wayne Rooney. Selain pemain sepak bola, tidak lupa juga sederet artis dalam negeri dan mancanegara maupun motivator terkenal Mario Teguh. Selain itu juga terdapat fanpage tokoh politik seperti Prabowo Subianto di urutan ke 11 dengan dan Presiden Joko Widodo pada urutan ke 20.

20 Fanpage Figur dengan Engagement Terbanyak

Engagement merupakan bentuk feedback di media sosial. Fanpage dengan Engagement memiliki arti bahwa konten yang diposting mendapatkan banyak feedback dari fansnya. 


Memiliki makna negatif ataupun positif,itu tergantung darimana kita melihatnya. Fange Karma menghitungnya berdasarkan kalkulasi jumlah Likes, Comment dan Share per hari dari jumlah fans yang dimiliki. Berikut adalah 20 Fanpage figur dengan engagement terbanyak dari fans Indonesia:

20 Fanpage figur dengan engagement terbanyak

Sahabat JR Saragih menjadi fanpage dengan engagement terbanyak. Fanpage ini khusus dibuat oleh Bupati Simalungun periode 2016-2021. Selain itu, Sandiaga Salahuddin Uno juga termasuk daftar fanpage dengan engagement terbanyak pada urutan ke 10. Jangan lupakan fanpage artis Indonesia Raffi Ahmad yang cukup populer di facebook. Ada juga figur yang cukup fenomenal di dunia facebook Jonru yang sempat berkali-kali menjadi tren.

20 Fanpage Figur yang Terus Berkembang

Setelah mengetahui siapa pemilik peringkat engagement tertinggi publik figur, Fanpage Karma juga menilai suatu fanpage dengan nilai pertumbuhan yang terus meningkat selama 28 hari terakhir dari jumlah fans yang terus bertambah. Jika data ini dibuat pada 5 Agustus 2016, maka inilah hasilnya:

20 Fanpage figur dengan perkembangan terbaik

Pada urutan pertama dan kedua memang tidak banyak dikenal secara umum, namun fanpage tersebut memiliki jumlah pertumbuhan fans yang cukup signifikan. Selain itu Sandiaga Salahuddin Uno kembali hadir menempati daftar fanpage terbaik dengan jumlah fans yang terus bertambah selama 28 hari terakhir pada urutan ke 4. Ada juga seorang entrepreneur Alex P Chandra yang sukses meningkatkan jumlah fansnnya pada urutan ke 6.

Ada juga tokoh politik Luhut Binsar Pandjaitan yang berada pada urutan ke 11. Mantan Bupati Bantaeng Prof. Nurdin Abdullah berada pada urutan ke 17. 

20 Fanpage Figur dengan Performansi Terbaik

Performansi dalam fanpage merupakan indikator penting kekuatan fanpage itu sendiri. Performansi atau biasa dikenal sebagai Page Performance Index (PPI) merupakan kalkulasi dari jumlah engagement dan pertumbuhan fans. Dengan kata lain, inilah yang menentukan siapa publik figur pemilik fanpage terbaik di Indonesia periode Juli 2016.

20 Publik figur yang memiliki fanpage dengan performansi terbaik antara lain:

20 Fanpage figur dengan permormansi terbaik
Pada urutan pertama terdapat Jonru disusul oleh Sandiaga Salahuddin Uno di urutan ke 2. Selanjutnya diikuti oleh Prof. Nurdin Abdullah dan publik figur lainnya dari kalangan artis, entrepreneur, hingga politik.

Demikianlah 20 Publik Figur dengan Fanpage Terbaik di Indonesia dari Fanpage Karma selama 28 hari terakhir hingga tulisan ini dibuat pada 7 Agustus 2016.

Maka kembali disampaikan bahwa artikel ini tidak memiliki kepentingan apapun termasuk mengiklankan fanpage tertentu.

Segala hasil yang ditampilkan bukan ditentukan berdasarkan survey maupun observasi yang dilakukan individu maupun instansi, melainkan berasal dari metriks analisis dari Application Programming Interface (API) yang dimiliki oleh Fanpage Karma.

Baca juga:

100 Fan Page Terbaik Asal Indonesia dengan Jumlah Fans Fantastis, Siapa Saja Mereka?

***

Ditulis oleh:
Sony Swangga
Praktisi Humas, Media Sosial dan Pemasaran Digital

Tips Berbisnis Menggunakan Facebook

Berbisnis menggunakan social media bukan merupakan hal yang baru bagi kebanyakan orang. Salah satunya berbisnis menggunakan facebook. Berdasarkan survey pada 


Tips Lengkap Memulai Bisnis Menggunakan Facebook

Perbanyak teman di Facebook

Fungsi dasar social media adalah kita dapat terhubung dengan banyak orang kapanpun dan dimanapun melalui situs jejaring sosial. Sama halnya dengan berbisnis. Pelanggan pertama kita adalah orang terdekat dengan kita.

Jadi, ketika kita ingin memulai bisnis di social media, hal pertama yang kita perlukan adalah memiliki teman. Semakin banyak teman yang kita miliki, maka semakin besar peluang bisnis kita akan maju. Jadi, ayo perbanyak teman.


Analisis Kompetitor di Facebook

Seperti halnya berjualan di dunia nyata, selain pelanggan, kita juga akan dihadapkan dengan kompetitor. Kita bukanlah yang pertama berbisnis menggunakan facebook, dan bisa jadi jenis usaha atau jenis produk kita sudah ada sebelumnya di facebook, atau mungkin sudah ada banyak.

Tapi jangan berpikir bahwa bisnis yang ada kompetitornya akan terasa semakin sulit. Kita dapat mempelajari banyak dari kompetitor yang sudah lebih dulu menggunakan facebook. Itu hal menariknya.

Membuat Fanpage

Dalam dunia bisnis, Fanpage adalah salah satu fitur dalam facebook yang sangat penting seperti halnya toko di dunia nyata. Jika salah satu faktor terbesar dekorasi toko mempengaruhi minat pengunjung untuk masum ke toko kita, maka tampilan fanpage juga harus kita 'rias' dengan sangat baik agar fans kita juga berminat untuk sering mengunjungi fanpage kita.

Cara Membuat Fanpage Facebook

Masuk halaman facebook

Login menggunakan akun pribadi kita yang nantinya akan menjadi admin utama fanpage kita. Selanjutnya..

Pilih Buat Halaman

Pilih menu dropdown di pojok kanan atas dan pilih Buat Halaman. Setelah itu..

Pilih Jenis Fanpage



Pilih jenis fanpage yang akan kita buat. Sesuaikan dengan apa yang menjadi tujuan kita membuat fanpage.

Pilihlah secara bijak, karena facebook akan menjadikan pilihan kita terdaftar dalam situs pencarian yang nantinya akan digunakan calon pelanggan anda, termasuk berpengaruh pada proses selanjutnya.

Sebagai contoh, kategori yang akan kita pilih adalah Tempat atau Bisnis Lokal. Isilah kolom untuk melengkapi identitas dasar fanpage kita.

Sebagai contoh, kita memasukkan nama Digigo sebagai nama bisnis.


Masukkan Kategori, Deskripsi dan Situs Web



Lanjutkan dengan mengisi kategori. Kategori ini berfungsi sebagai tag yang nantinya akan terdaftar dalam pencarian facebook.

Masukkan kategori secukupnya sesuai dengan identitas usaha kita.

Jangan sampai kita mengisinya terlalu berlebihan karena hanya akan mempengaruhi kredibilitas bisnis kita, termasuk mempersulit pencarian bisnis kita pada fitur pencari facebook.

Lalu masukkan alamat website kita (jika punya).

Pada kolom "Pilih alamat web Facebook yang unik agar orang lebih mudah menemukan Halaman Anda", masukkan nama bisnis atau nama brand atau nama produk kita. Kolom ini sangat penting sebagai identitas alamat link fanpage kita.


Memasukkan logo sebagai foto profil fanpage

Gunakan logo bisnis kita atau logo produk kita sebagai foto profil. Jangan gunakan gambar foto produk kita atau bahkan foto kegiatan bisnis kita sebagai foto profil.

Mengatur Fans

Atur pemirsa halaman pilihan. Disini kita bisa mengatur segmentasi calon fans kita berdasarkan lokasi, usia, jenis kelamin, minat, dan bahasa.

Pilihlah yang bena-benar sesuai dengan calon pelanggan bisnis kita. Setelah itu kita akan memasuki tampilan fanpage kita yang 'setengah' jadi. Kita harus melengkapinya di sini.


Memasukkan foto sampul fanpage

Foto sampul dapat berfungsi sebagai banner. Ibarat toko dunia nyata, foto sampul merupakan dekorasi yang akan menarik minat fans kita agar mau berinteraksi di fanpage kita. Langkah selanjutnya, adalah tahap mengundang calon pelanggan.


Mengajak teman untuk bergabung di fanpage


Kita dapat mengundang teman-teman facebook kita untuk mengklik Suka atau Like fanpage kita. Pilihlah yang menurut kita memiliki potensi sebagai pelanggan kita atau pilihlah semua sebagai upaya memperbesar kemungkinan terjaringnya pelanggan kita. 


Tahap selanjutnya, Kita harus membuat Facebook Group / Grup Facebook


Bergabung di Facebook Group

Berbeda dengan fanpage, facebook group memiliki fungsi sebagai hubungan komunitas calon pelanggan.

Disini kita bebas secara langsung mengundang banyak orang dan memposting konten yang langsung dapat dibaca oleh pelanggan kita tanpa mereka harus mengklik suka atau like terlebih dahulu seperti fanpage.

Dalam facebook group tidak hanya kita, setiap orang dapat melakukan penawaran jual beli. Setiap orang dapat memposting sesuatu dengan atau tanpa persetujuan kita sebagai admin.

Lalu, tujuan kita membuat facebook group?


Tujuan bergabung facebook group

Tujuan bergabung facebook group untuk bisnis adalah demi meningkatkan peluang pemasaran yang lebih baik lagi.

Contohnya, facebook group dengan nama Forum Jual Beli Online Jakarta.

Dari namanya kita bisa melihat bahwa facebook group ini merupakan forum jual beli online yang berlokasi atau memiliki anggota grup yang memiliki kegiatan jual beli online di Jakarta.

Jadi, kemungkinan anggota grup tersebut terdiri dari penjual ataupun pembeli yang nantinya dapat kita targetkan sebagai calon pelanggan kita.

Semakin banyak member yang bergabung dalam facebook group, maka semakin besar kemungkinan kita mendapatkan pelanggan.

Selanjutnya, cara membuat konten yang disukai calon pelanggan di facebook.

Kebohongan Politik di Social Media

Kita sering menilai kualitas itu lebih baik daripada kuantitas. Namun faktanya kita lebih menyukai jumlah yang lebih banyak tanpa mempedulikan kualitas yang hanya berjumlah sedikit. Logika ini seringkali digunakan kebanyakan orang dalam menilai sesuatu yang tidak belum pernah diketahui atau dikenal sebelumnya. Contohnya, bayangkan ketika kita sedang merasa lapar dan berada di tempat yang terdapat banyak penjual makanan yang kita belum pernah mendapatkan referensi dan mencoba mencicipi sebelumnya, otak kita seringkali memilih tempat yang paling banyak pengunjungnya. Cara memilih tersebut adalah normal bagi kebanyakan orang. 

Atas dasar pola pikir yang sama, tim sukses (timses) dari calon pemimpin menggunakan kuantitas sebagai senjatanya. Kenapa bisa? Begini cara melakukan kampanye politik di social media yang tidak kita ketahui atau bahkan sering kita abaikan.


Tahap 1

Perbanyak Jumlah Audiens di Social Media

Timses berlomba-lomba memperbanyak fans atau follower. Tidak peduli meskipun yang menjadi fans atau followernya adalah akun palsu (fake audiens) yang sengaja dibuat demi menunjukkan kepada akun asli bahwa calon yang diusung memiliki banyak pendukung. Proses selanjutnya adalah para pemilik akun asli akan percaya sehingga ikut bergabung mendukung calon pemimpin yang diusung oleh timses.

Bagaimana dengan yang tidak langsung percaya? Maka proses yang dilakukan selanjutnya adalah propaganda.


Semakin banyak fans atau followers, real audiens percaya bahwa calon pemimpin memiliki banyak pendukung

Tahap 2

Statement Propaganda

Ini adalah proses dimana sang pemilik rumah memperkenalkan anggota keluarganya. Para audiens yang menjadi tamu dibuat senyaman mungkin agar merasa betah berkunjung. Hal yang dilakukan timses adalah memastikan audiens menerima semua pesan politik agar dapat diterima dan dapat disebarkan ke jumlah audiens yang lebih banyak lagi. Sebenarnya proses ini biasa terjadi bukan hanya pada kampanye politik di sosial media, tapi juga pada kegiatan kampanye produk atau jasa perusahaan. Perbedaannya, propaganda politik di sosial media dibuat lebih sistematis.

Propaganda dimainkan oleh 2 aktor utama yang nantinya akan terbagi lagi dengan beberapa skenario yang berbeda. Aktor yang pertama tentunya adalah admin. Admin bertugas memberikan konten yang nantinya akan direspon oleh audiensnya. Sedangkan aktor yang kedua berperan sebagai fake audiens yang akan memberikan respon dari konten admin ataupun membuat konten sendiri. Meskipun perannya sebagai audiens, namun inilah yang paling 'berbahaya' dalam propaganda politik.

Proganda ini terbagi menjadi 3 skenario yang diperankan oleh fake audiens yang berbeda.

Skenario pertama

Audiens yang berperan sebagai tamu. Sebut saja "si Lugu". Perannya mengambil sisi sebagai orang awam yang tidak tahu figur calon pada awalnya. Tentunya hanya berpura-pura. Si Lugu mengajukan beragam pertanyaan seputar figur calon pemimpin. Segala bentuk pesan si Lugu nantinya akan dilihat oleh real audiens demi menciptakan persepsi bahwa akun atau group atau fanpage admin memiliki kebebasan bertanya dan berpendapat.

Skenario kedua

Audiens yang berperan sebagai tetangga si pemilik rumah. Mereka tentunya mengenal betul dengan si calon pemimpin yang diusung. Sebut saja "si Pintar". Mereka akan menjawab segala pertanyaan si Lugu maupun real audiens dengan bijak. Sayangnya, jumlah mereka tidak banyak. Belum lagi materi yang mereka miliki juga terbatas, sehingga akan sulit jika harus menjawab semua pertanyaan yang mudah maupun kritis dengan jawaban yang memuaskan. Jika sudah begini, saatnya mengandalkan skenario ketiga.
Propaganda fans atau followers palsu mempengaruhi fans atau followers asli

Skenario ketiga

Audiens berperan sebagai akun garis keras. Mereka lebih agresif dalam menangani posting yang dianggap atau berpotensi menjatuhkan calon yang diusung. Sebut saja "si Galak". Mereka menanggapi dengan sinis setiap posting tanpa mempedulikan tanggapan mereka realisitis atau tidak. Meskipun ada real audiens yang netral ataupun dari kubu lawan dengan statement kritis, mereka dapat menanganinya dengan baik. Mereka menggunakan karakter dasar social media dimana statement mereka yang lebih banyak dapat menutup beberapa posting kritis real audiens. Dengan kata lain, kecil kemungkinan statement kritis real audiens dapat dibaca real audiens lain jika posting si Galak jumlahnya lebih banyak. Pada skenario ketiga ini, perannya jauh lebih banyak dan lebih sering dimainkan.
Baik si Lugu, si Pintar maupun si Galak, mereka tetaplah satu kesatuan. Mereka adalah tim yang solid yang siap "berperang" dengan tim milik kubu lawan. Kita juga sangat sulit menyadari yang mana real audiens maupun fake audiens.
Dengan perbandingan 10 : 1 fake audiens menutup statement kritis agar real audiens lain tidak percaya atau bahkan sama sekali tidak pernah tahu adanya statement kritis

Tahap 3

Memperbanyak akun "official"

Pada tahap ini, timses memperbanyak akun resmi yang pada kenyataannya adalah fake juga. Contohnya calon yang diusung bernama Budi yang mencalonkan diri sebagai Presiden. Maka yang akan kita temui adalah akun-akun bernama "Relawan Budi", "Pendukung Budi", "Teman Budi", "Sahabat Budi", "Budi for President", dan lain sebagainya. Terkadang juga menggunakan nominal seperti "100 Juta Rakyat Mendukung Budi", dan lain sebagainya. Semua akun official yang dibuat tentunya sudah terlebih dahulu dihuni oleh ratusan atau bahkan ribuan fake audiens.

Tujuannya memperbanyak akun official ini adalah demi menciptakan persepsi bahwa si Budi memiliki pendukung yang sangat banyak di social media.


Tahap 4

Fake Black Campaign 

Setiap kampanye politik tidak lepas dengan yang namanya black campaign (kampanye hitam). Black campaign pada dasarnya bertujuan untuk menjatuhkan kubu lawan dengan menggunakan berbagai konten yang membuat Kebohongan Politik di Social Media percaya dan membenci target black campain. Namun logika tersebut kemudian sengaja dibalikkan dengan mentargetkan diri sendiri. Ini yang paling berbahaya dari metode black campaign.
Loh, kok? Kenapa harus menyerang diri sendiri? Bukannya malah merugikan? Justru sebaliknya. Timses melakukan black campaign terhadap calon yang diusung dengan tujuan mendapat simpati dari real audiens yang seakan-akan kubu lawan "bermain kotor". 

Beragam isu "murahan" diangkat sebagai tema black campaign dimana kebanyakan orang tidak percaya isu tersebut, bahkan membenci si pembuat isu tersebut. Contoh isu murahan yang seringkali digunakan antara lain adalah isu yang berbau ras maupun agama. Contohnya, timses A membuat isu yang terkesan timses B menyerang timses A, "Jangan pilih pemimpin A yang berdarah Cina, negro dan arab". Pernyataan tersebut kemudian dibantah banyak fake audiens A ( dari pihak yang sama) membela timses A dengan menyebutkan "Jangan pilih pemimpin B karena pemimpin B itu rasis dan suka fitnah". Proses ini kemudian disaksikan oleh real audiens yang simpati kepada timses A dan membenci timses B. Padahal, kenyataannya timses B tidak pernah melakukan tindakan apapun.

Maka jangan heran kalau kita sering menemukan fanatik-fanatik agama dan ras berkeliaran dengan isu murahan yang pasti kita tidak mudah percaya. Kita menganggap kubu yang menjadi black campaign adalah korban yang harus kita bela. Meskipun pada kenyataannya isu kelompok fanatik itu sengaja dibuat oleh si korban. Pada proses akhir, dengan atau tanpa kita sadari, kita akan menjadi si Lugu, si Pintar, atau bahkan si Galak.
Kampanye hitam palsu yang dibuat untuk menciptakan persepsi negatif kubu lawan

Tahap 5

Menggunakan jasa Buzzer

Kita sering melihat bahwa trending topik di twitter seringkali dipenuhi dengan hal-hal yang sebenarnya tidak menarik bagi kita. Kita dapat mengetahui trending palsu tersebut dengan anggapan bahwa "Menjadi tren di twitter bukan berarti menjadi tren di google trend atau social media lainnya". Padahal ketika kita berbicara soal trend, harusnya topik tersebut dapat kita ketahui hampir di semua jejaring sosial. Atau setidaknya, orang-orang di sekitar kita juga mengetahuinya.

Dengan menggunakan jasa buzzer, para timses berlomba-lomba meningkatkan reach demi menarik perhatian real audiens. Namun jika kita terbiasa tidak menggunakan hanya 1 jenis media sosial, maka kita akan lebih mudah mengetahui kenyataan dibandingkan tren yang sengaja dibuat oleh para buzzer ini.


Cara Mengetahui Fake Audiens (Akun Palsu) di Social Media

Cara pertama, mengetahui fake audiens

Lihatlah para pemilik akun yang dianggap palsu dengan cara melihat profilenya. Lihat photo profile dan timelinenya. Umumnya, mereka tidak menggunakan foto asli. Batas timelinenya dimulai dalam periode paling lama 1 tahun. Screenshot profilenya. Kemudian kunjungi profilenya pada 1 bulan kemudian di pada masa kampanye atau setelah pemilihan umum. Apakah profile tersebut masih ada? Dengan nama dan foto yang sama?


Cara kedua, mengetahui fake official account

Sama dengan cara mengetahui fake audiensKita tidak akan pernah tahu kebenaran kampanye politik di sosial media. Seandainya facebook maupun twitter mau membuka data mereka dengan menyebutkan jumlah akun sebelum dan sesudah masa kampanye, kita akan mengetahui peningkatan drastis pada masa kampanye dan penurunan drastis setelah kampanye.

Sisi negatif pasti selalu ada. Dari berbagai kebohongan dan fitnah, kita sering terbawa dalam kampanye mereka. Kita bahkan dapat berselisih dengan orang terdekat kita hanya karena perbedaan pandangan politik.

Sisi Positif?

Tidak semua sisi negatif yang ada dalam kampanye politik di social media. Sisi positifnya, kita masih dapat belajar dari cara-cara kampanye seperti ini. Misalnya, kita dapat melakukannya di kampanye bisnis kita. Meskipun dipenuhi kebohongan juga, setidaknya kita tidak mengadu domba orang banyak.


Ditulis oleh:
Sony Swangga

Praktisi Humas, Social Media dan Pemasaran Digital

Contact Me

Contact With Me

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and type setting industry when an unknown printer took a galley of type

  • 9908B Wakehurst St.Rockaway
  • 990800113322
  • info@domain.com
  • www.yourinfo.com